SOLOPOS.COM - Cawapres no urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyampaikan gagasannya dalam debat perdana cawapres di JCC Senayan, Jumat (22/12/2023) malam. (Istimewa/Tangkapan Layar/Kompas TV)

Solopos.com, JAKARTA — Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyatakan bahwa target pertumbuhan ekonomi 5% hingga 5,5% adalah realistis. Dia khawatir apabila target pertumbuhan ekonomi lebih dari itu akan membuat utang luar negeri membengkak.

“Utang luar negeri yang terlampau banyak ini mengakibatkan beban-beban pemerintahan hari ini, tetapi juga anak keturunan kita akan mengalami banyak beban utang yang panjang. Salah satunya adalah bagaimana agar APBN kita sehat. Sekarang saja persentase APBN untuk membayar utang cukup tinggi, tidak kurang 20% dari APBN kita untuk membayar utang luar negeri,” kata dia dalam debat perdana cawapres di JCC Senayan Jakarta, Jumat (22/12/2023).

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Target pertumbuhan ekonomi 7% menurutnya sangar tidak realistis dan omong kosong. Kondisi pemerintahan saat ini (Presiden Joko Widodo/Jokowi) dengan pertumbuhan ekonomi 5% sudah mengalami banyak kontraksi.

“Dalam arti utang luar negeri masih menjadi andalan utama. Sekaligus kita juga menyaksikan 5% itu, riilnya di lapangan tidak sampai 5%. Sehingga saya khawatir kalau target 7% dipaksakan, ujungnya bukan pertumbuhan yang sehat tetapi pertumbuhan semu yang keropos, tandasnya.

Berdasarkan penelusuran Tim Live Fast Checking Koalisi Cek Fakta, panelis Neni Susilawati, dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (UI) menyebut Presiden Jokowi telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada di kisaran 5% dalam beberapa periode waktu yang berbeda:

1.        Target Pertumbuhan Ekonomi untuk Tahun 2024: Presiden Joko Widodo optimis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 akan berada di kisaran 5 %

2.        Pertumbuhan Ekonomi di 2022: Presiden Joko Widodo optimis bahwa perekonomian Indonesia pada tahun 2022 bisa tumbuh positif di kisaran 5% hingga 5,5%, meskipun masih ada ketidakpastian akibat pandemi Covid-19

3.        Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi pada 2023: Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 4,5% hingga 5,3% pada 2023

Dari informasi ini, dapat disimpulkan bahwa target pertumbuhan ekonomi yang dipatok oleh Presiden Jokowi memang berada di sekitar angka 5%, dengan sedikit variasi tergantung pada kondisi ekonomi global dan domestik.

“Target ini mencerminkan optimisme pemerintah dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi, meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk dampak pandemi Covid-19,” tulis Neni.

Sehingga, pernyataan Cak Imin soal pertumbuhan ekonomi pada angka 5% hingga 5,5% cukup realistis adalah benar.

Senada, advisory lead Think Policy Indonesia, Alexander Michael Tjahjadi, mengatakan walaupun Presiden Jokowi menargetkan pertumbuhan 7% saat memasuki Istana pada 2014, realisasi pertumbuhannya mencapai sekitar 5%, yang masih termasuk kategori menengah tinggi di dunia.

“Perlu diperhatikan, pertumbuhan ini didorong oleh penggunaan modal untuk pembangunan infrastruktur, yang menjadi salah satu fokus utama pemerintahannya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi,” pungkasnya.

 

Artikel ini adalah hasil kolaborasi Aliansi Jurnalis Independen, Asosiasi Media Siber Indonesia, Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia, Cekfakta.com bersama 18 media di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya