SOLOPOS.COM - Tangkapan layar video yang menunjukkan sisipan uang pecahan Rp2.000 di antara pecahan Rp50.000 dalam bendel uang yang seharusnya bernilai total Rp5 juta. (Screenshoot/Adib Muttaqin Asfar)

Cek Fakta Solopos

Solopos.com, SOLO — Sebuah video yang menunjukkan sisipan uang pecahan Rp2.000 dalam segepok uang bertuliskan Rp5 juta dalam pecahan Rp50.000 terus beredar melalui berbagai platform. Video itu kini dibumbui narasi “kerugian akibat pemerintah mencetak uang pecahan Rp2.000 yang mirip pecahan Rp50.000”.

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

Video itu menunjukkan seorang perempuan nasabah sebuah bank swasta membawa segepok uang tunai dengan bendel bertuliskan “Rp 5.000.000” dan nama sebuah bank swasta nasional di atasnya. Uang itu ditunjukkan di meja kasir bank swasta lainnya. Di antara segepok uang tunai dalam pecahan Rp50.000 itu, terdapat empat lembar pecahan Rp2.000.

Solopos.com menerima video itu melalui Whatsapp yang dikirimkan secara berantai. Video itu sudah dibagikan atau di-forward berkali-kali sehingga tak jelas lagi siapa pengirim pertamanya melalui Whatsapp.

Harap hati2 uang 2 rb sama 50 rb disisipkan, ini akibat pemerintah mencetakkan uang yang mirip..” bunyi narasi yang menyertai video yang dikirimkan secara berantai itu.

Tangkapan layar pesan Whatsapp berisi video sisipan uang pecahan Rp2.000 di antara pecahan Rp50.000 dalam bendel uang yang seharusnya bernilai total Rp5 juta. (Screenshoot/Adib Muttaqin Asfar)

Penelusuran Solopos.com

Untuk menelusuri asal video sisipan uang pecahan Rp2.000 dalam segepok uang Rp50.000 itu, Solopos.com mengunggah tangkapan layar salah satu potongannya melalui tool Google Image (Google Lens) atau image.google.com. Hasilnya, muncul sejumlah gambar namun tidak ada satu pun yang identik.

Namun, ketika ditelusuri lagi dengan tool Find image source, muncul sejumlah tautan unggahan di media sosial yang berisi video tersebut. Video itu diunggah berkali-kali di Facebook, Twitter, Tiktok, dan Short Youtube. Salah satu yang kali terakhir muncul adalah unggahan di akun Twitter @BABINGEPETlucu pada 11 Juni 2023.

Kasihan teller yg trm kl di bank…Kasihan customer yg terjebak jg…,” bunyi kalimat dalam unggahan itu.

Sedangkan unggahan media sosial terlama muncul di akun Facebook UD. Cipta Perkasa – Real pada 30 November 2019. Tak ada narasi tambahan yang muncul dan hanya kalimat “Bagikan ke teman” mu..”.

Penelusuran tersebut juga mengarahkan ke sebuah tautan artikel laman situs ayojalanterus.com pada Agustus 2018. Artikel itu berjudul Teliti Dulu, Dikira Pecahan Rp 50 Ribu, Saat Dibuka, Isinya Kok Begituan? Jangan Sampai Anda Dirugikan!. Artikel itu rupanya merupakan reproduksi dari konten dari laman jatim.tribunnews.com pada 16 Agustus 2017 dengan judul VIDEO: Tumpukan Uang yang Disetor Ini Dikira Pecahan Rp 50 Ribu, Saat Dibuka, Isinya Kok Begituan?.

Artikel itu menjelaskan asal video itu yang berasal dari akun Facebook Noviyanti. “Video itu awalnya diunggah oleh akun Facebook Noviyanti, namun terus menjadi viral. Dalam video itu tampak adanya setumpuk uang. Tumpukan uang itu akan dihitung oleh mesin penghitung uang. Sekilas, tumpukan uang itu terlihat keseluruhannya merupakan pecahan Rp 50 ribu. Namun, setelah dibuka satu per satu, ternyata ada hal yang terduga. Ada sejumlah lembar uang yang ternyata bukan uang pecahan Rp 50 ribu, melainkan pecahan Rp 2 ribu. Tepatnya, ada sebanyak 4 lembar pecahan uang Rp 2 ribu,” bunyi kalimat dalam artikel itu.

Dari akun Facebook Noviyanti, pengguna akun Facebook Eris Riswandi membagikan ulang unggahan itu dengan narasi yang dia klaim sebagai kronologi kejadian.

Pihak nasabah melakukan setor tunai ke Bank BC*, lalu pihak Teller BC* menemukan kejangalan ada selipan uang Rp.2.000 sebanyak 4 lembar didalam gepokan Rp. 50.000-an, akhirnya pihak nasabah meminta pihak BC* untuk reka ulang dan memvideokan kejadian nya untuk membuat complain ke pihak / sumber uang itu berasal,” bunyi kalimat dalam unggahan Eris Riswandi.

Tidak ada satu pun unggahan di media sosial maupun Tribunnews tersebut yang disertai penjelasan atau konfirmasi dari dua bank terkait. Tidak ada pula keterangan dari kepolisian atau pihak terkait yang menjelaskan apakah isi video sisipan uang pecahan Rp2.000 dalam segepok uang Rp50.000 itu benar atau tidak, siapa yang bersalah, kemungkinan rekayasa, dan sebagainya.

Solopos.com sudah tidak bisa menemukan unggahan awal di akun Facebook Noviyanti maupun Eris Riswandi. Unggahan yang masih ada di media sosial merupakan unggahan ulang video dari akun Facebook Noviyanti tanpa narasi.

Kesimpulan

Video sisipan uang pecahan Rp2.000 di antara segepok uang Rp50.000 tersebut merupakan video lama yang diunggah berkali-kali. Tidak adanya keterangan lain yang mengonfirmasi kasus itu sehingga seluruh narasi yang beredar tidak pernah terverifikasi kebenarannya.

Sedangkan narasi terakhir yang menyebut kasus ini “disebabkan pemerintah mencetak uang pecahan Rp2.000 yang mirip pecahan Rp50.000” terbukti tidak benar. Ini karena video ini muncul sejak 2017 dan yang beredar saat itu adalah pecahan Rp2.000 emisi 2010 berwarna abu-abu. Sedangkan pecahan Rp2.000 yang dianggap mirip Rp50.000 adalah emisi 2022 berwarna kebiruan dengan gambar M.H. Tamrin.

Cek Fakta Solopos

Solopos.com berkomitmen mengedukasi masyarakat soal bahaya hoaks, misinformasi, dan disinformasi. Harapannya, masyarakat bisa memilih jurnalisme berkualitas pada media kredibel. Jika pembaca menemukan informasi hoaks, silakan sampaikan pada kami melalui e-mail cekfakta@solopos.co.id.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya